Sabtu, 7 Januari 2012

Cerita tanpa judul part 1 Ia meraung, menguliti bingung. tercecar seribu tanya menyerbu bak serdadu. "kenapa ini terjadi ?. . . Karma atas dosa ku yang mana hingga begini akhirnya ?. . . Lalu apa arti setia ku ?. . . Inikah ganjaran atas teguh ku pada janji ?. . ." Hilir mudik tanya tanpa jawab. Silih berganti menyambangi hatinya yang sekarat. Sejam yang lalu ia menerima telepon dari kembang desa mantan pacar yang kini telah menjadi kekasih halalnya. Telepon yang selalu di tunggu dari suara yang sangat dirindu. Dan saatnya tertawarkan lewat getaran suara di seberang ; "halo, met pagi mas." "met pagi juga dik, kamu apa kabar ?... Mas kangen banget ma kamu." "kabar baik mas. to the point aja, ada hal penting yang harus kita bicarakan mas." Ada yang tak biasa dari getar suaranya, begitu dingin dan kaku melebihi kayu. "tentang apa ya dik ?..." "mas,... Aku menuntut cerai dari mas " "cerai ?!... Kamu gak lagi bercanda kan dik ?!... Ayolah... Jangan kau goda rasa kangen mas mu ini." "aku sangat serius mas. . ." "dik... Kamu bohong kan.. Tolong bilang kalau ini semua hanya bualan.. Dik..ini cuma sekedar canda semata kan ?... __TUTT, TUTT,TUTT, TUTT !!!__ "Dik,. . . Dik !!.. . ." Gemeretak rindu dan pecah, bagai kaca terkena gaung garpu tala. Ia terhuyung, tubuhnya mendadak limbung dan jatuh ke tanah. Serasa lepas semua persendianya mengenang tanya yang belum tuntas. Apa, kenapa, karena siapa, berlalu lalang di benak riuh mencari jalan untuk terlepas. #to be continued. . .

Tiada ulasan:

Catat Ulasan