Ahad, 8 Januari 2012

CERITA TANPA JUDUL PART 2 : Tak terbayang sebelumnya 10 tahun kebersamaan mereka harus berakhir tragis lewat dialog di gagang telepon. Dialog datar yang sangat singkat namun begitu menyayat. Ia terdiam, mematung seribu bahasa. Hanya tumpahan airmatanya mewakili setiap duka yang kini bersarang. #tidak ! Ini cuma mimpi, pasti ini cuma mimpi.# Batinnya dalam hati. Ditampar pipinya berulang, "auww !!. . . Shit !" Sakitnya sungguh terasa, walau belumlah seberapa dibandingkan sakit hatinya yang bagai di keratkerat sembilu bisa. #andai saja aku gak pergi merantau, andai saja aku tetap dirumah dan slalu ada untuknya dan buah hati ku dan nya. . . Buah hati ?. . . Lalu bagaimana nasib kedua buah hatiku nanti ?. . . Tidak ! Ini tidak boleh terjadi, apalah sakit hatiku, tapi masa depan anaku tidak boleh rusak. Aku harus perbaiki ini semua. Dan pasti akan pulih semula# Hatinya berkecamuk, membentuk dialogdialog tunggal tanpa jawab. Setidaknya hadir satu motivasi untuk kembali bernegosiasi dengan masalah yang kian melilitnya. Sejenak terbayang senyuman juga tawa riang kedua jagoan kecil pelita hati nya. Haruskah semua itu terenggut ?. . . **to be continue. . .

Tiada ulasan:

Catat Ulasan