Selasa, 10 Januari 2012

CERITA TANPA JUDUL PART 5 : "hallo assalamualaikum..." "waalaikumsalam... Ini dik zaenal yah?..." "iya pak amil,... Saya zaenal suami dari bunga yang sekarang sedang bersama bapak" "begini dik zaenal, bunga istri dik zaenal menemui saya dan menyampaikan niatnya untuk menuntut cerai dari dik zaenal. Apa dik zaenal sudah tahu hal ini ?.... " "iya pak, kebenaran kami sudah membicarakanya via telepon" "saran bapak sih, kalian pikirkan ini baikbaik dulu. Jangan turutkan emosi." "alhamdulillah... Kami sudah membicarakan dan memikirkannya matangmatang, memang saya paham, jikalau perceraian adalah hal yang dibenci gusti Allah... Namun, hubungan kami sudah tidak menemui titik temu, dan mungkin inilah jalan yang terbaik buat kami." "hemmm... Jika ini sudah menjadi keputusan kalian, ya sudah lah. Bapak berharap, kejadian ini memberi hikmah untuk kalian khususnya." " tolong pak hape nya di loudspeaker, agar bunga dan keluarga nya mendengar ucapan talak saya." " ok, sudah dik, silahkan. Bapak akan menjadi saksi nya" "bismillah... Saya zaenal handoyo dengan ini menjatuhkan talak saya kepada bunga...." Hening bergeming, riuh berkecamuk dihati. Ada yang terlepas, dan kembali bebas menjalani hari tanpa ikatan. Sedih bersarang, sejenak semua kenang tertuang kembali. kini melajang, mengarungi hari tanpa belahan hati. Nampak ada sedih di wajah zaenal namun bukan sesal. Seakan terlepaslah semua bebanya yang menghimpit hatinya selama ini. "dik bunga, sekarang kamu sudah bukan istri saya lagi. Jaga diri baikbaik, dan maapkan mas yang gak bisa menemani mu hingga tua. Mas juga minta maap, jika dalam kebersamaan kita mas belum bisa memenuhi segala pinta mu dan belum mampu menjadi imam yang baik untuk kamu" "samasama mas...bunga juga...min..ta..ma..ap" Ujar bunga disela tangisnya. "untuk ibu dan bapa, zaenal minta maap yang sebesarbesarnya. Jika selama menjadi menantu ibubapa, zaenal khilaf dalam ucapan juga perbuatan. Sekarang saya serahkan kembali bunga kepada ibu bapak. Setitik darah dan sehelai rambutnya bukan tanggung jawab saya lagi" "iya nak, samasama. Kami juga minta maap." Habis cerita. Buku kenangan tertutup sudah. Bagai lembar kosong di buku baru, kini semua kembali bermula. Ada yang hilang dari diri zaenal, yaitu belahan jiwa pujaanya. Kini ia harus bisa melupakanya. *waduh... Makin kacau tulisan saya.. Wkwkwkwkwk **to be continued. . .

Tiada ulasan:

Catat Ulasan